Selasa, 02 Oktober 2012

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

OSIS adalah organisasi yang ada di sekolah. OSIS ini ada dimulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Anggota-anggota OSIS biasanya diisi oleh murid-murid sekolah itu sendiri yang dipilih oleh murid-murid lain.

Disetiap organisasi, pasti memiliki logo untuk identitas nama organisasi itu sendiri. Pada OSIS juga memiliki logo. Walaupun logo OSIS antara SMP dan SMA sama, tapi yang membedakan adalah warna logonya.
Pada logo OSIS SMP diantaranya:

Pada logo OSIS SMA diantaranya:




Sejarah OSIS

Dari sebuah info yang aku dapat, bahwa OSIS ada karena adanya tujuan nasional Indonesia yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Juga karena adanya Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal yang penting dan sangat strategis, baik melalui proses belajar mengajar dan kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler. 

Maka dibentuklah OSIS untuk dapat menunjang, mencapai dan mewujudkan hal-hal yang diatas tersebut.

Struktur Dalam OSIS

Dalam setiap organisasi pasti memiliki struktur organisasi untuk dapat menjalankan organisasi tersebut. Begitu pula dengan OSIS, OSIS juga memiliki struktur-struktur untuk dapat menjalankan organisasi ini. Struktur organisasi OSIS diantaranya:
1.   Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)
2.   Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)
3.   Pembina (biasanya seorang guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah)
4.   Ketua Umum (Ketua OSIS)
5.   Wakil Ketua
6.   Sekretaris Umum (Sekretaris OSIS)
7.   Wakil Sekretaris
8.   Bendahara Umum (Bendahara OSIS)
9.   Wakil Bendahara
10. Anggota-anggota OSIS, yang bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan ekstrakulikuler di sekolah itu
      sendiri.

Tugas atau Kinerja OSIS

Dalam tugasnya, orang-orang yang berada dalam struktur OSIS memiliki tugas masing-masing diantaranya:

1.   Pembina
Pembina mempunyai tugas untuk membina pengurus-pengurus OSIS, melantik pengurus OSIS, mengevaluasi pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pengurus OSIS dan menghadiri rapat OSIS.
2.   Ketua Umum (Ketua OSIS)
Ketua umum mempunyai tugas sebagai orang yang bertanggung jawab atas organisasi yang dipegangnya
3.   Wakil Ketua Umum (Wakil ketua OSIS)
Wakil ketua umum mempunyai tugas sebagai orang yang menggantikan ketua umum jika berhalangan dalam menjalankan kegiatan OSIS
4.   Sekretaris Umum (Sekretaris OSIS)
Sekretaris umum bertugas terhadap pengelolaan administrasi organisasi
5.   Wakil Sekretaris Umum (Wakil Sekretaris OSIS)
Wakil sekretaris umum bertugas sebagai orang yang menggantikan sekretaris umum jika berhalangan dan juga bisa untuk membantu tugas sekretaris umum
6.   Bendahara Umum (Bendahara OSIS)
Bendahara umum bertugas terhadap keuangan organisasi
7.   Wakil Bendahara Umum (Wakil Bendahara OSIS)
Wakil bendahara umum bertugas sebagai orang yang menggantikan bendahara umum jika berhalangan dan juga bisa membantu tugas-tugas bendahara umum

Rabu, 02 Mei 2012

MANUSIA DAN KEADILAN

Dalam hidup ini, keadilan adalah hal yang harus didapat oleh setiap manusia. Tidak peduli itu dari kaum apapun, yang jelas manusia secara wajib harus mendapatkan keadilan. Dengan adanya keadilan, manusia akan dapat menikmati hidup dengan aman, tentram, damai dan sejahtera.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Keadilan jugalah yang membuat manusia dapat bersikap adil terhadap sesama manusia. Sebagai contoh dalam keluarga, seorang kakak harus dapat adil dalam mengajari dan mengatur adik-adiknya. Jika sang kakak tidak dapat adil, maka adik-adiknya akan merasa seperti tidak mendapatkan keadilan dari kakaknya. Bukan hanya dalam keluarga, keadilan juga bisa didapatkan dalam hukum, lingkungan, sekolah dan yang lainnya. Itulah mengapa keadilan sangat perlu didapat oleh manusia.



Sumber: http://abra139210.wordpress.com/2011/03/20/manusia-dan-keadilan/

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar penderitaan-penderitaan orang-orang yang tidak mampu. Dengan seringnya penderitaan yang terjadi, bisa membuktikan bahwa manusia tidak pernah lepas dari masalah penderitaan. Bukan hanya di Indonesia, di sebagian negara di bumi ini juga, banyak rakyat-rakyat kecil yang menderita. Mengapa penderitaan ini sering terjadi, dan apakah penderitaan itu?

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Dalam kehidupan ini, setiap manusia akan merasakan penderitaan. Dibalik kebahagiaan dan kesenangan, manusia juga memiliki penderitaan. Manusia adalah makhluk yang akan selalu merasakan penderitaan selama meanusia hidup di bumi ini. Penderitaan tidak hanya dirasakan melalui penderitaa fisik, tapi juga bisa dirasakan melalui penderitaan jasmani dan rohani, penderitaan secara ekonomi, penderitaan secara sosial, penderitaan secara budaya dan lain-lain.

Bahkan ada kata-kata yang mengatakan bahwa "penderitaan akan membuat manusia semakin kuat". Artinya adalah bahwa penderitaan itu akan membuat manusia semakin kuat dalam mengahadapi kehidupan ini. Dengan penderitaan ini manusia juga akan belajar bahwa hidup ini tidak akan seterusnya enak, pasti dibalik itu semua akan ada sisi yang tidak enaknya juga.



Sumber: http://aero-7.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu melakukan sesuatu dengan mengutamakan keindahan. Dengan keindahan, manusia dapat melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan sebuah keuntungan. Seperti contoh, dalam pembuatan seni, manusia membutuhkan keindahan itu sendiri untuk dapat membuat seni dengan baik. 

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.

Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

Manusia sendiri memiliki sebuah sifat yang di mana manusia ingin memperindah diri mereka dengan sebaik mungkin. Sedangkan keindahan itu adalah sebuah pemandangan atau hal apa saja yang enak dilihat. Jadi bisa dikatakan kalau manusia dan keindahan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya keindahan, manusia dapat mengetahui mana yang enak dilihat mata dan mana yang tidak enak dilihat mata.



Sumber: http://jogreserz.com/konank/detail_news/56/Manusia-dan-Keindahan

Kamis, 26 April 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Dalam hal ini, manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan. Karena, cinta kasih itu telah ada pada manusia sejak mereka melihat dunia. Cinta merupakan hal yang paling mendalam, dalam diri manusia. Dengan cinta kita dapat mengasihi sesama manusia dan juga dapat mengasihi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan mematuhi perintahnya.

Manusia sendiri adalah makhluk yang sempurna diciptakan oleh Tuhan dengan memiliki akal sehat, yang diharapkan untuk mengasihi sesama makhluk hidup. Tapi dengan banyaknya kekerasan dan kriminal membuat manusia seperti tidak punya rasa cinta kasih lagi. Padahal dengan mengasihi sesama makhluk hidup, dengan sendirinya akan memunculkan rasa cinta itu sendiri.

Dalam buku seni mencintai karya Erich Fromm bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, dan yang terpenting dalam hal member adalah yang manusiawi. Kalau diamati secara seksama bahwasanya dalam hal cinta sudah sepatutnya kita memberi, memeberi disini maksudnya adalah semua yang ada pada kita dan dia sedang membutuhkan kita maka kita akan selalu ada untuknya. Dengan kata lain saling membutuhkan satu sama lain.

Jika rasa cinta tidak dibarengi dengan rasa kasih, itu hanya membuat rasa cinta itu sia-sia dan tidak bermakana. Padahal rasa cinta jugalah yang membuat manusia dapat menyukai lawan jenisnya. Rasa cinta kasih itu sendiri dapat dimulai dengan mencintai dan mengasihi diri sendiri lalu mencintai dan mengasihi sesama makhluk hidup. Tapi, yang jadi pertanyaan adalah jika manusia tidak dapat mencintai dan mengasihi diri sendiri, bagaimana manusia dapat mencintai dan mengasihi sesama makhluk hidup? Tapi bisa dikatakan juga bahwa, cinta tidak akan pernah hilang dari manusia.



 Sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/06/manusia-dan-cinta-kasih/


Sabtu, 03 Maret 2012

ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar budaya dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia, budaya adalah sebuah warisan turun-temurun dari nenek moyang dan juga nilai-nilai dari kehidupan manusia. Budaya tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, karena budaya merupakan jati diri bangsa yang sangat perlu diperhatikan.

Dalam ilmu budaya dasar, mengajak kita untuk mempelajari sebuah masalah-masalah manusia dengan budaya. Dalam kehidupan ini, telah banyak manusia yang tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri bahkan tidak lagi mengetahui budayanya sendiri.

Di dalam kehidupan yang modern ini, telah banyak budaya yang hilang ditelan zaman akibat meningkatnya teknologi-teknologi yang sangat canggih, sehingga kebudayaan pun tidak lagi diperhatikan. Memang, masih ada sekelompok manusia yang masih memperhatikan kebudayaan, itu pun manusia yang tinggal di pelosok-pelosok sebuah desa.

Mereka yang tinggal di pelosok desa, masih sangat menjunjung tinggi kebudayaan mereka. Dan sekarang adalah tugas manusia yang tidak memperhatikan budaya mereka, untuk menjunjung tinggi kebudayaan mereka.


Tujuan Ilmu Budaya Dasar

1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku



Sumber: http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ilmu-budaya-dasar.html